Sabtu, 04 April 2015

MESJID MODERN DAN POSTMODERN INDONESIA

1.MESJID AL-IRSYAD,BANDUNG
Masjid ini menerapkan desain Hemat Energi dan Ramah lingkungan,Desain masjid dirancang mirip Kakbah. Warna dasarnya abu-abu. Penataan batu bata pada keseluruhan dinding terlihat sangat mengagumkan. Batu bata disusun berbentuk lubang atau celah di antara bata solid. Pembangunan masjid ini diarsiteki oleh Ridwan Kamil. Dia menciptakan desain unik sebuah masjid yang memanfaatkan sinar matahari. Pembangunan masjid menghabiskan dana sebesar Rp 7 miliar. Desain arah kiblat dibuat terbuka dengan pemandangan alam. Saat senja, semburat matahari akan masuk dari bagian depan masjid yang tak berdinding itu. Dilihat dari kejauhan, akan menghadirkan lafaz Arab yang terbaca sebagai dua kalimat tauhid, Laailaha Ilallah Muhammad Rasulullah, yang artinya Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah. Kekuatan desain Masjid Al-Irsyad tampak pada embedding teks kaligrafi Arab dengan jenis tulisan khat kufi. Bentuknya, dua kalimah tauhid yang melekat pada tiga sisi bangunan dalam bentuk susunan batu bata, yang dirancang sebagai kaligrafi tiga dimensi raksasa. Masjid ini mempunyai luas 1.871 meter persegi hanya memiliki tiga warna yaitu putih, hitam, dan abu-abu. Susunan tiga warna tersebut menjadikan tampil lebih cantik, modern, simpel namun tetap elegan dan enak dipandang mata. Di dalam interior masjid, jumlah lampu yang dipasang sebanyak 99 buah sebagai simbol 99 nama-nama Allah atau Asmaul Husna. Masing-masing lampu yang berbentuk kotak itu, memiliki sebuah tulisan nama Allah. Tulisan pada lampu-lampu itu dapat dibaca secara jelas dimulai dari sisi depan kanan masjid hingga tulisan ke-99 pada sisi kiri bagian belakang masjid. Ruang salat di masjid mampu menampung sekitar 1.500 jamaah ini. Masjid ini tidak memiliki tiang atau pilar di tengah untuk menopang atap, sehingga terasa begitu luas. Hanya empat sisi dinding yang menjadi pembatas sekaligus penopang atapnya. Celah-celah angin pada empat sisi dinding masjid menjadikan sirkulasi udara di ruang masjid begitu baik, sehingga tidak terasa gerah atau panas meski tak dipasangi AC atau kipas angin. Di Bagian imam sengaja tanpa dinding artinya menggambarkan bahwa setiap makhluk yang salat dia akan menghadap Allah. Lanskap dan ruang terbuka, sengaja dirancang berbentuk garis-garis melingkar yang mengelilingi bangunan masjid. Lingkaran-lingkaran yang mengelilingi masjid itu terinspirasi dari konsep tawaf yang mengelilingi Kakbah. 2.MASJID MAHLIGAI MINANG,SUMATERA BARAT
Arsitektur Masjid Raya Sumatera Barat memakai rancangan yanng dikerjakan oleh arsitek Rizal Muslimin, pemenang sayembara desain yang diikuti oleh 323 arsitek dari berbagai negara pada 2007. Dari ratusan peserta, 71 desain masuk sebagai nominasi dan diseleksi oleh tim juri yang diketuai oleh sastrawan Wisran Hadi. Konstruksi bangunan dirancang menyikapi kondisi geografis Sumatera Barat yang beberapa kali diguncang gempa berkekuatan besar. Menurut rancangan, kompleks bangunan akan dilengkapi pelataran, taman, menara, ruang serbaguna, fasilitas komersial, dan bangunan pendukung untuk kegiatan pendidikan. Masjid Raya Sumatera Barat menampilkan arsitektur modern yang tak identik dengan kubah. Atap bangunan menggambarkan bentuk bentangan kain yang digunakan untuk mengusung batu Hajar Aswad. Ketika empat kabilah suku Quraisy di Mekkah berselisih pendapat mengenai siapa yang berhak memindahkan batu Hajar Aswad ke tempat semula setelah renovasi Kakbah, Nabi Muhammad memutuskan meletakkan batu Hajar Aswad di atas selembar kain sehingga dapat diusung bersama oleh perwakilan dari setiap kabilah dengan memegang masing-masing sudut kain. Ruang utama yang dipergunakan sebagai tempat salat di lantai dua adalah ruang lepas. Lantai dua dengan elevasi tujuh meter dapat diakses langsung melalui ramp, teras terbuka yang melandai ke jalan. Dengan luas 4.430 meter persegi, lantai dua diperkirakan dapat menampung 5.000-6.000 jemaah. Lantai dua ditopang oleh 631 tiang pancang dengan pondasi poer berdiameter 1,7 meter pada kedalaman 7,7 meter. Dengan kondisi topografi yang masih dalam keadaan rawa, kedalaman setiap pondasi tidak dipatok karena menyesuaikan titik jenuh tanah tanah. Adapun lantai tiga berupa berupa mezanin berbentuk leter U memiliki luas 1.832 meter persegi. Konstruksi rangka atap menggunakan pipa baja. Gaya vertikal beban atap didistribusikan oleh empat kolom beton miring setinggi 47 meter dan dua balok beton lengkung yang mempertemukan kolom beton miring secara diagonal. Setiap kolom miring ditancapkan ke dalam tanah dengan kedalaman 21 meter, memiliki pondasi tiang bor sebanyak 24 titik dengan diameter 80 centimeter. Pekerjaan kolom miring melewati 13 tahap pengecoran selama 108 hari dengan memperhatikan titik koordinat yang tepat.[7] Masjid Raya Sumatera Barat memiliki kepengurusan resmi dengan dikeluarkannya SK Gubernur tentang pengangkatan pengurus. Pengurus terdiri dari pejabat pemerintah provinsi diketuai oleh Sekretaris Daerah Ali Asmar. 3.MESJID ISTIQLAL,JAKARTA
Masjid ini bergaya arsitektur Islam modern internasional, yaitu menerapkan bentuk-bentuk geometri sederhana seperti kubus, persegi, dan kubah bola, dalam ukuran raksasa untuk menimbulkan kesan agung dan monumental. Bahannya pun dipilih yang besifat kokoh, netral, sederhana, dan minimalis, yaitu marmer putih dan baja antikarat (stainless steel). Ragam hias ornamen masjid pun bersifat sederhana namun elegan, yaitu pola geometris berupa ornamen logam krawangan (kerangka logam berlubang) berpola lingkaran, kubus, atau persegi. Ornamen-ornamen ini selain berfungsi sabagai penyekat, jendela, atau lubang udara, juga berfungsi sebagai unsur estetik dari bangunan ini. Krawangan dari baja ini ditempatkan sebagai jendela, lubang angin, atau ornamen koridor masjid. Pagar langkan di tepi balkon setiap lantainya serta pagar tangga pun terbuat dari baja antikarat. Langit-langit masjid dan bagian dalam kubah pun dilapisi kerangka baja antikarat. Dua belas pilar utama penyangga kubah pun dilapisi lempengan baja antikarat. Karena bangunan yang begitu besar dan luas, jika memanfaatkan seluruh permukaan lantai di semua bagian bangunan, masjid ini dapat menampung maksimal sekitar 200.000 jamaah, meskipun demikian kapasitas ideal masjid ini adalah sekitar 120.000 jamaah. Masjid ini mempunyai arsitektur yang bergaya modern. Jamaah dan wisatawan yang berkunjung ke masjid ini dapat melihat konstruksi kokoh bangunan masjid yang didominasi oleh batuan marmer pada tiang-tiang, lantai, dinding dan tangga serta baja antikarat pada tiang utama, kubah, puncak menara, plafon, dinding, pintu krawangan, tempat wudhu, dan pagar keliling halaman. Selain sebagai tempat ibadah, Masjid Istiqlal juga merupakan obyek wisata religi, pusat pendidikan, dan pusat aktivitas syiar Islam. Dengan berkunjung ke masjid ini, jamaah dan wisatawan dapat melihat keunikan arsitektur masjid yang merupakan perpaduan antara arsitektur Indonesia, Timur Tengah, dan Eropa. Arsitektur Indonesia nampak pada bangunan yang bersifat terbuka dengan memungkinkan sirkulasi udara alami sesuai dengan iklim tropis serta letak masjid yang berdekatan dengan bangunan pusat pemerintahan. Kemudian pada bagian dalam kubah masjid yang berhiaskan kaligrafi merupakan hasil adopsi arsitektur Timur Tengah. Masjid ini juga dipengaruhi gaya arsitektur Barat, sebagaimana terlihat dari bentuk tiang dan dinding yang kokoh. 4.MASJID SYUHADA,MAMUJU,SULBAR
Masjid Agung Mamuju adalah sebuah masjid yang terdapat di Mamuju Sulawesi Barat. Masjid ini memiliki 4 menara setinggi 75 meter. Masjid yang bernama asli Masjid Syuhada ini selesai dibangun dan mulai digunakan pada Ramadhan 2009.Masjid Agung Mamuju atau Masjid Syuhada terletak di pusat Kota Mamuju, tepatnya di Jalan KH Abdul Ahadi, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat. Bangunan Masjid Agung Mamuju cukup besar dan dapat menampung lebih dari 3.000 jamaah. Terdapat dua lantai pada bangunan Masjid Agung Mamuju. Lantai pertama digunakan untuk berbagai fasilitas pendukung, seperti perpustakaan, Taman Pendidikan Alquran (TPA), Islamic Centre, tempat wudhu, dan sebagai tempat untuk pelaksanaan acara-acara keagamaan. Sedangkan untuk tempat sholat berjamaah disediakan ruang yang luas di lantai kedua. Kubah masjid yang berjumlah tujuh buah merepresentasikan tujuh lapis langit dan tujuh lapis bumi. Di bawah kubah induk tertera 25 nama nabi dan rasul. Nama-nama ini dibuat dari bahan kaca patri. Untuk menuju ruang ibadah utama, pengunjung harus memiliki tangga yang dilingkup oleh relung tembok. Masjid memiliki 33 anak tangga di tiga penjurunya. Jumlah 99 anak tangga tersebut memberi makna jumlah tasbih. Hal yang istimewa di Masjid Agung Mamuju adalah terdapatnya kaligrafi yang terbuat dari emas murni dengan kandungan 22 karat yang diletakkan di atas mimbar. Kaligrafi yang bertuliskan “Allah” dan “Muhammad” itu memiliki diameter sekitar 170 cm. Selain itu terdapat juga sejumlah kaligrafi lain yang dipasang di bagian plafon masjid. Berbagai ornamen dan bagian-bagian bangunan masjid juga semakin menambah kesan cantik pada masjid ini karena dihiasi dengan cat yang berwarna-warni. Masjid Agung Mamuju menjadi pusat kegiatan keagamaan bagi umat Islam di Mamuju. Suasana yang ramai dan meriah akan tampak ketika bulan Ramadhan tiba. Masjid ini tidak akan pernah sepi dari berbagai kegiatan atau agenda yang berhubungan dengan aktivitas di bulan Ramadhan, dari berbuka puasa bersama, shalat tarawih, tadarus, dan lain sebagainya http://id.wikipedia.org/w/index.php?search=MASJID+SUMATERA+BARAT&title=Istimewa%3APencarian&go=Lanjut http://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_Raya_Sumatera_Barat http://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_Istiqlal http://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_Agung_Mamuju

1 komentar:

  1. subhanallah ternyata di indonesia juga terdapat masjid" moderen dengan fasilitas yang moderen juga, namun untuk saat ini fasilitas moderen seperti jam digital masjid rasanya wajib ada di setiap masjid" di indonesia

    BalasHapus